The Banda Journal


Language: English, Indonesian
Format: Hardcover | 240 pages
Dimensions: 240 x 165 x 23mm | 520g

 



RM196.00


Subcribe to back in stock notification

The Banda Journal berkisah tentang warisan penjajahan dan eksploitasi selama berabad-abad di Kepulauan Banda. Terdiri dari dua belas pulau kecil yang dikepung lautan luas, Banda adalah saksi paling awal peraduan nasib orang-orang Eropa di Asia dan memegang peranan penting dalam sejarah ekonomi global. Pasalnya, Banda adalah satu-satunya di mana pala tumbuh, rempah wangi berharga selangit yang berfungsi sebagai pengawet dan dipercaya sebagai obat berbagai penyakit di Abad Pertengahan. Demi mencari tempat asal rempah yang begitu berharga, orang-orang Portugis berlayar menjelajahi Tanjung Harapan, Christopher Colombus tak sengaja menemukan Amerika, dan perusahaan multinasional pertama di dunia pun turut lahir: Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda atau VOC. Di Banda, seperti halnya di banyak tempat lainnya, perburuan rempah pada akhirnya hanya berujung pada kesengsaraan penduduknya. Dan kini, Kepulauan Banda tidak lebih dari sekedar noktah samar di atas peta.

Sepanjang 2014 hingga 2017, fotografer Muhammad Fadli dan penulis Fatris MF berulang-kali berkunjung dan menetap di Kepulauan Banda. Mereka berkolaborasi mendokumentasikan kisah-kisah tentang kepulauan yang dulu pernah begitu dicari ini. Hasilnya adalah sebuah buku berisi foto-foto dan catatan perjalanan, yang diharapkan dapat memberi pandangan yang mendalam tentang beragam segi kehidupan di pulau-pulau tersebut, tentang masa lalunya dan kondisinya hari ini.

-----

The Banda Journal highlights the legacy of centuries-long colonization and exploitation in the remote Indonesian Banda Islands. An archipelago comprises of twelve small islands surrounded by vast sea, Banda was the setting of some earliest European ventures in Asia and played a key role in global economic history. It is because Banda was once the world's only source of the highly prized nutmeg, an aromatic spice functioned as preservative and believed as cure for various illnesses in the Middle Ages. The race for the valuable spices sent the Portuguese navigating the Cape of Good Hope, led Christopher Columbus' discovery of America, and saw the birth of the world's first multinational trading company: the Dutch East India Company. In Banda, like in many other places, the spice race resulted in the islanders’ misery. And these days, Banda Islands is nothing more than just a backwater.

From 2014 to 2017, photographer Muhammad Fadli and writer Fatris MF documented stories from the Banda Islands through a repeated visits and stays. The result is a book filled with photographs combined with writing, hoping to give an insightful view from various facets of life on the islands, its past and its present state.

The Banda Journal
You have successfully subscribed!
This email has been registered
Newsletter